Sabtu, 23 Mei 2015

Belajar bahasa bawean(aajher ocak phebien)

Assalamualaikum
Selamat siang semuanya salam sejahtera buat semua sis/bro

Parajheka phebien kali ini akan ngebahas sedikit tentang bahasa atau cara omongan ornag bawean.
karena gak sedikit temen kita di luar bawean yg penasaran akan bahasa dan letak bawean itu.
Bawean itu guys sebuah pulau kecil yang terletak di sebelah utara kota gresik kira2 87,88 mil dri gresik ke bawean

Sebenarnya bahasa atau bhesa bawean itu lain dengan bahasa madura baik dari logat ataupun kata2 yg sering di keluarkan
bawean dan madura adalah suku yg berbeda
ini lah beberapa contoh bahasa atau ocak bawean:

Anggota tubuh;
Obuk=rambut
olo=kepala
Kopeng=telinga
Colo=mulut
le`er=leher
Tabuk=perut
Tanang=tangan
pokang=paha
soko=kaki
jherinji'=jari2
(Contoh;sakek olo:artinya sakit kepala)
Tentang waktu;
Nengkeni=hari ini
Be'erik=kemarin
Ghulakghu=besok
sadumalem=besok lusa
Kadumalemanna=kemaren lusa
(Contoh;negkeni ojhen,atinya hari ini hujan)

Tentang diri;
Eson,bule(halus)=saya
bekna,ghinto(halus)=kamu
(Contoh; eson sakek soko, artinya saya sakit kaki)

Tanya
kamma=kemana
kassan=kesana
kanje=kesini
bede=ada
Dimma=mana
(Contoh;udin bede dimma,artinya;udin ada dimana?)
Lain-lain
Kerrong=kangen
Parajheka=perjaka/cowok
Paraben=perawan/cewek
bine=isteri
lake=suami
(Contoh; parajheka kerrong ka parabenna,artinya si cowok kangen sama ceweknya)

Okeee guys mungkin itu ja lah dulu kapan2 kita ketemu lagi di blog ini.
assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh,


Khamis, 21 Mei 2015

Baweanku

Baweanku, dengan sejuta keindahan alam yang mengagumkan
Baweanku, surga kecil yg tak akan tergantikan
Baweanku, pulau perawan yg menggiurkan.

We loved my island

SANG PERANTAU

Berputarnya waktu bergantinya hari,
Berangkat pagi pulang sore
Itulah keseharianku di Negeri BORNEO ini,
Dari pulau kecil aku melangakah
Niat berkah untuk mencari nafkah.
Dengan satu kata yg telah banyak orang paham "MERANTAU" itulah sebutnya.
Ya..... MERANTAU...!!
Keluarga aku tinggalkan, teman tak aku perdulikan
Hanya satu niat yang aku teguhkan, mencari nafkah di Negeri orang.
Begitu lama tak aku rasakan lagi,
Begitu lama tak aku dengar lagi.
Omelan,
Teguran,
bahkan senyuman dari raut wajah perempuan separuh baya
yang selalu mengingatkan aku dengan saran-saran mulia.


Yang aku tahu mereka selalu mengharapkanku kembali tanpa bekas luka.

"Akulah sang PERANTAU yang mengais ringgit di Negeri sebrang"





By;
Parajheka phebien